Minggu, 16 Februari 2014

DEVIASI TINGKAH LAKU (TINGKAH LAKU MENYIMPANG)

DEVIASI TINGKAH LAKU
(TINGKAH LAKU MENYIMPANG)
            Di sekitar kita terdapat berbagai macam perilaku yang bermunculan dan dapat kita amati. Dari pengertian yang luas, perilaku atau aktivitas-aktivitas tersebut terdiri dari perilaku yang nampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak nampak (inert behavior). Selanjutnya dalam realitas kehidupan yang terjadi dalam masyarakat, perilaku-perilaku individu tersebut muncul sebagai perilaku yang bersifat kita kehendaki/sesuai (appropriate behavior) dan terdapat pula perilaku yang tidak kita kehendaki (un appropriate behavior) (Walgito, 2003:18). Kedua jenis perilaku tersbut ditentukan dengan tolak ukur norma dan nilai yang berkembang dalam masyarakat, ketika perilaku yang dikehendaki muncul akan menimbulkan efek positif, sebaliknya perilaku yang tidak dekehendaki akan menimbulkan dampak negative, bagi individu itu sendiri ataupun bagi masyarakat/orang lain.
            Terkait dengan hal diatas, terdapat beberapa hal yang akan dibahas mengenai perilaku, khususnya perilaku yang tidak dikehendaki terkait dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh individu atau dapat pula disebut dengan Deviasi Tingkah Laku.
A.      PENGERTIAN DEVIASI
Dalam kehidupan masyarakat muncul dan berkembang suatu karakteristik, nilai dan norma yang diyakini dan dianut oleh masyarakat tersbut yang mengatur dan membatasi perilaku individu. Namun tidak jarang dalam kehidupan masyarakat tersbut terjadilah penyimpangan dan perbedaan dalam berperilaku.
Kartini Kartono (2007:11) mengartikan deviasi atau penyimpangan merupakan tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan/populasi. Dalam Kamus Besar Indonesia, perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkunganyang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosialhakikatnya merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan ataukepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial (dalam http://wikepedia.com ). Sejalan dengan pendapat diatas Hendropuspito (1989) mengartikan deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok diluar, melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa deviasi atau perilaku menyimpang adalah perilaku yang dilakukan individu yang bertentangan/menyimpang dari ciri karakteristik masyarakat kebanyakan dan norma/nilai yang berkembang dalam masyarakat tersebut. Sebagai contoh deviasi/perilaku menyimpang adalah perkawinan dibawah umur, homoseksualitas, alkoholisme kronis, anak usia 7 tahun yang tidak bersekolah, dan lain sebagainya,
B.       ASPEK-ASPEK TINGKAH LAKU YANG MENYIMPANG
 Ciri-ciri tingkah laku yang menyimpang itu bisa dibedakan tegas, yaitu :
1.    Aspek lahiriah, bisa diamati dengan jelas.
Aspek ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
a.    Deviasi lahiriah yang verbal dalam bentuk : kata-kata makian, slang (logat, bahasa populer), kata-kata kotor yang tidak senonoh dan cabul, sumpah serapah, dialek-dialek dalam dunia politik dan dunia kriminal, ungkapan-ungkapan sandi, dan lain-lain.
Misalnya, penamaan “babi” untuk pegawai negeri atau pemerintahan “singa” untuk tentara “serigala”, untuk polisi “kelinci”, untuk orang-orang yang bisa dijadikan mangsa (dirampok atau dicopet, digarong), dan seterusnya.
b.    Deviasi lahiriah yang nonverbal : semua tingkah laku yang nonverbal yang nyata kelihatan.
2.    Aspek-aspek simbolik yang tersembunyi.
Mencakup sikap-sikap hidup, emosi-emosi, sentimen-sentimen, dan motivasi-motivasi yang mengembangkan tingkah laku menyimpang. Berupa mens rea (pikiran yang paling dalam dan tersembunyi), atau berupa iktikad kriminal di balik semua aksi-aksi kejahatan dan tingkah laku menyimpang.
Hendaknya selalu diingat, bahwa sebagian besar dari tingkah laku penyimpangan (ex: kejahatan, pelacuran, kecanduan narkoba, dan lain-lain) itu tersamar dan tersembunyi sifatnya, tidak kentara atau bahkan tidak bisa diamati.
C.      MACAM-MACAM DEVIASI DAN LINGKUNGANNYA
 Deviasi / penyimpangan tingkah laku itu sifatnya bisa tunggal, misalnya hanya kriminal saja dan tidak alkoholik atau mencandu bahan-bahan narkotik. Namun juga bisa jamak sifatnya, misalnya seorang wanita tunasusila sekaligus juga kriminal.
Deviasi dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu :
1.      Individu-individu dengan tingkah laku bermasalah yang merugikan bagi orang lain, akan tetapi tidak merugikan diri sendiri.
2.      Individu-individu dengan tingkah laku menyimpang yang menjadi masalah bagi diri sendiri, tetapi tidak untuk orang lain.
3.      Individu-individu dengan deviasi tingkah laku yang menjadi masalah bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
Deviasi tingkah laku selalu berlangsung dalam satu konteks sosio-kultural dan antarpersonal. Sehubungan dengan lingkungan sosio-kultural ini, deviasi tingkah laku dapat dibagi menjadi :
1.         Deviasi Individual
Beberapa deviasi ditimbulkan oleh cirri-ciri yang unik dari individu yang berasal dari anomali-anomali, variasi-variasi biologis, dan kelainan-kelainan psikis tertentu yang sifatnya ada sejak lahir. Kelainan cirri juga disebabkan oleh penyakit dan kecelakaan.
Devisasi jenis ini sifatnya simptomatik yaitu disebabkan oleh konflik-konflik intra psikis yang kronis dan sangat dalam atau berasal dari konflik-konflik yang ditimbulkan oleh identifikasi-identifikassi yang kontroversal bertentangan satu sama lain. Individu yang termasuk deviasi individual misalnya : anak-anak luar biasa, fanatisi, idiot savant dan individu-individu psikotis.
2.         Deviasi Situasional
Deviasi jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam kekuatan situasional/sosial diluar individu atau oleh pengaruh situasi,dimana pribadi yang bersangkutan menjadi bagian integral dari dirinya.
Situasi dan kondisi sosial atau sosiokultural yang selalu berulang-ulang dan terus-menerus akan mengkondisionisasi dan memperkuat deviasi-deviasi sehingga kumulatif sifatnya. Deviasi sosial yang kumulatif itu merupakan produk dari konflik cultural yaitu produk dari periode-periode dengan banyak konflik cultural. Konflik budaya atau cultural ini dapat diartikan sebagai:
a.       Konflik antara individu dengan masyarakat.
b.      Konflik antara nilai-nilai dan praktik-praktik dari atau lebih kelompok-kelompok sosial.
c.       Konflik-konflik introjeksi yang berlangsung dalam diri seorang yang hidup dalam lingkungan sosial penuh dengan nilai dan norma-norma yang bertentangan.
Apabila tingkah laku menyimpang ini berlangsung secara meluas dalam masyarakat, maka dapat menyebabkan deviasi situasional kumulatif. Berikut beberapa contoh deviasi situasional :
a.       Kebudayaan korupsi.
b.      Pemberontakan anak remaja.
c.       Adolescent revolt.
d.      Deviasi-deviasi seksual disebabkan oleh penundaan saat perkawinan jauh sesudah kematangan biologis serta pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan banyak disimulasi oleh rangsangan-rangsangan dari film “biru”, buku-buku porno dan tingkah laku yang asusila.
e.       Peristiwa homoseksual yang banyak terjadi dikalangan narapidana di penjara-penjara.
3.         Deviasi Sistematik
Deviasi sistematik pada hakikatnya adalah satu subkultur atau satu sistem tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan-peranan, nilai-nilai, rasa kebanggaan, norma dan moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Segala pikiran dan perbuatan yang menyimpang dari norma umum, kemudian dirasionalisasi atau dibenarkan oleh semua anggota kelompok dengan pola yang menyimpang itu. Sehingga penyimpangan tingkah laku deviasi-deviasi itu berubah menjadi deviasi yang terorganisasi atau deviasi sitematik. Pada umumnya, kelompok-kelompok deviasi itu mempunyai peraturan-peraturan yang sangat ketat, sangsi, dan hukum-hukum yang sangat berat yang diperlukan untuk bisa menegakkan konformitas dan kepatuhan anggota-anggotanya.
Kelompok-kelompok deviasi itu pada umumnya memiliki pola organisasi yang unik, kode-kode etik, norma-norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang aneh untuk menegakkan gengsi dan status sosialnya. Biasanya organisasi-organisasi demikian merupakan pecahan organisasi induknya, yang kemudian menyimpang dari pola aslinya, karena alasan-alasan menolak kebekuan dalam organisasi induknya.
Proses perpecahan atau pembelahan semacam ini tidak hanya berlangsung pada organisasi-organisasi saja, akan tetapi juga berlangsung disegenap lapisan masyarakat. Penyebab deviasi sistematik, yaitu :
a.       Kesulitan untuk berkomunikasi.
b.      Tidak adanya urgensi serta kurangnya motivasi untuk mengorganisasi diri.
   Selain macam deviasi diatas, terdapat macam deviasi yang lain berdasarkan sifatnya, yaitu :
a.       Deviasi Postif, adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatifkreatif, dan memperkayawawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
b.      Deviasi Negatif, adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.
Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
·         Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang.
·         Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,

Kamis, 12 Desember 2013

MEMBUAT DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAN PENOMERAN HALAMAN DENGAN Ms WORD

Assalamalikum. Wr.Wb...
hai teman-teman di sini saya akan menjelaskan bagaimana caranya membuat daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan penomeran halaman dengan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Ms Word.
Membuat Daftar Isi
  • Langkah pertama adalah buatlah dulu konten makalah yang ingin Anda buat. Sebagai contoh lihatlah pada gambar.

Bloklah semua konten yang ada dan pilih format Heading 1

Jika Anda menambahkan subkonten, maka gunakan format Heading 2
Jika Anda masih ingin menambahkan subkonten lagi dibawah subkonten yang sudah Anda buat, Anda tinggal memilih format Heading 3, 4 dan seterusnya.
Sekarang untuk membuat daftar isi Anda hanya perlu mengklik Ribbon References, lalu klik Table of Content yang ada pada pojok kiri atas layar Anda. Selanjutnya Anda pilih daftar isi yang seperti apa yang Anda ingin pada pilihan yang ada.
Daftar isi sudah jadi.
Cara Membuat Daftar Gambar dan Daftar Tabel
Pada dasarnya cara membuat daftar gambar dan daftar tabel itu sama. Jadi Anda hanya perlu menguasai salah satunya saja. Yang Saya gunakan di sini adalah daftar gambar.
  • Langkah pertama adalah masukkan gambar yang ingin Anda jadikan daftar pada file Ms. Word Anda
  • Langkah kedua adalah klik gambarnya, lalu klik Ribbon References dan klik Insert Caption.
Anda dapat memilih label gambar dari pilihan yang sudah ada atau Anda juga bisa membuat label yang baru. Caranya klik tulisan New Label pada jendela Caption yang Anda klik sebelumnya. Ketik nama label yang Anda inginkan dan klik Ok.
Jika sudah maka akan muncul tampilan seperti ini.
Buatlah nama pada label yang sudah Anda buat, misalnya "Undangan".
Jika semua gambar sudah di-caption, kembali ke halaman Daftar Gambar. Kemudian pada Ribbon References klik Insert Table of Figures yang ada di sebelah kanan Insert Caption.
Lalu pada kolom Caption Label pilih "Gambar" dan klik Ok.
Jika sudah maka akan tampil seperti ini.
Penomeran Halaman

Cara penomeran halaman di sini adalah cara menomeri halaman tetapi dengan karakter yang berbeda. Misal angka biasa (1, 2, 3) dan angka romawi (I, II, III).
  • Pertama, misalkan kita ingin membuat angka romawi di atas halaman "BAB I" sampai ke halaman awal. Maka arahkan kursor di bagian awal "BAB I".
  • Kedua, klik Ribbon Page Layout, klik Breaks, dan klik Next Page.
  • Setelah di klik maka Header dan Footer Anda akan terbagi menjadi 2 Section.
  • Sekarang saatnya melakukan penomeran. Untuk yang Section 1 kliklah Ribbon Insert, kemudian klik Page Number dan pilih Format Page Numbers.
  • Pada kolom Number Format pilihlah angka romawi (I, I, III, ...) dan klik Ok.
  • Klik lagi Page Number yang tadi, lalu pilihlah posisi penomeran yang Anda ingin. Untuk ini Saya memilih Bottom of Page dan model Plain Number 3.
  • Inilah tampilannya jika Anda sudah berhasil.

itu saja yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat....

Sabtu, 30 November 2013

Pembuatan Jaringan Komputer








Assalamualaikum Wr.Wb....
Hay teman-teman...
pada kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan tentang cara membuat kabel jaringan. langkah-langkahnya sebagai berikut:

Yang perlu disiapkan untuk membuat kabel jaringan :

  1. Kabel 1 meter atau lebih 
  2. Connector 4 buah (bisa lebih)
  3. Gunting 
  4. Alat untuk pengencangkan konector
  5. Alat untuk mencoba kabel
  6. 2 Laptop (bisa lebih)
Setelah semua alat yang diperlukan siap, kita bisa merakit kabelnya sekarang...

Kamis, 31 Oktober 2013

Assalamualaikum Wr.Wb...
 
Disini saya akan  mencoba menjelaskan cara membuat format sel semoga bermanfaat.
 
Cara Mengatur Format Cell

1. Buka Ms Excel Anda.
2. Klik sembarang cell kemudian coba ketikkan angka dengan jumlah banyak. Misalnya 201310410311000.


3. Pada cell tersebut pasti angka yang sudah diketikkan tidak akan muncul sebagaimana mestinya. Untuk mengubahnya klik kanan cell yang sudah Anda ketik tadi, kemudian klik "Format Cell".


4. Pada kolom Category yang tersedia klik tulisan Number, kemudian klik Ok.

5. Angka yang sudah Anda ketikkan tadi akan berubah.
Pertama Buatlah daftar Nama yang ingin kita input kedalam undangan kita
 
1.       Setelah itu buatlah undangan dari Ms Word sesuai keinginan Anda.

 
pada gambar undangan diatas  nama yang dituju masih kosong, maka cara mengisinya dapat memanfaatkan fasilitas mail merge pada microsoft word. 
Cara menyisipkan nama dengan mail merge 

1.  Aktifkan jendela mailings pada microsoft word. 

2. klik start mail merge, kemudian pilih normal word document.

3.  Kemudian klik select recipiens, pilih use existing list

4.  Setelah itu bukalah file excel yang anda buat tadi

5. Letakkan kursor pada kotak yang anda sediakan untuk menyisipkan nama.

6. Klik insert merge field,Sebagai contoh saya ingin menampilkan nama, maka saya klik "nama", lalu insert.

7.Setelah di insert, maka akan muncul sebagai berikut
8.  akhirnya kita telah berhasil menyisipkan nama-nama tamu undangan yang kita inginkan. sekian tutorial dari saya semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua, maaf kalo masih ada kekurangan karena tak ada manusia yang sempurna. terima kasih
 
 
 8.  akhirnya kita telah berhasil menyisipkan nama-nama tamu undangan yang kita inginkan.
 
semoga bermanfaat bagi kita semua